Senin, 12 Juli 2010

sukralosa, pemanis buatan

Pemanis buatan yang paling ketangkep ingatan gw adalah sakarin ama aspartam. Keduanya banyak terkandung pada produk minuman murah meriah, minuman kalengan, dll deh. Ada satu lagi, sukralosa.

Sukralosa juga pemanis buatan. Ia ditemukan pada 1976. Tingkat kemanisannya sekitar 600 kali gula meja biasa alias sukrosa. Ada sumber yang menyebutkan, sukralosa 3-3,3 kali lebih manis dibandingkan aspartam dan 2 kali lebih manis dibandingkan sakarin. Gambar yang disamping nunjukkin susunan kimianya.

Nama IUPAC : 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-β-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-α-D-galactopyranoside
Formula molekulna : C12H19Cl3O8

Dalam tubuh, ia tidak terpecah menghasilkan energi jadi ga ada kalori yang dibentuk juga. Stabil di suhu panas. Jadi bisa dipake untuk masak atau buat roti atau buat masakan lain yang butuh gula tanpa keilangan rasa manisnya. Beda dengan aspartam yang ngga cocok untuk buat roti atau nge-bake (halah gw!). Dalam kondisi pH tinggi atau suhu tinggi, aspartam ga stabil. Ia terpecah menjadi asam amino. Apa itu yang bikin pait ya?

Di Amerika, FDA (food drugs administration) menyetujui penggunaannya untuk gula meja pada 1998. Sepuluh taun kemudian, tidak kurang dari 80 negara menyetujuai pemakaiannya.

Ini dari berbagai sumber di internet, gw kepikiran buka gara2 liat tentang produk pemanis buatan di Indonesia. Gambar diambil di wikipedia.

Apa sukralosa dianjurkan untuk yg diabetes?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar